Minggu, 28 Februari 2010

WAN

BAB. I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI JUDUL
Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas tentang penginstalan sampai dengan pengujian jaringan WAN.
Modul ini terdiri dari 5 (lima) kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 berisi tentang pengenalan konsep dasar, topologi, protocol, router, routing table dan routing protokol, kegiatan belajar 2 berisi tentang penginstalan perangkat keras (hardware) dari WAN, kegiatan belajar 3 berisi tentang instalasi dan konfigurasi komponen WAN secara software, kegiatan belajar 4 berisi tentang menyambung perangkat dan setting perangkat, dan, kegiatan belajar 5 berisi tentang menguji jaringan WAN.
Dengan modul ini peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan prinsip/konsep dasar, melakukan instalasi/konfigurasi baik hardware maupun software serta melakukan pengujian terhadap jaringan WAN.

B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah:
1. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Mengoperasikan PC stand alone dengan sistem operasi berbasis GUI
2. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Mengoperasikan PC stand alone dengan sistem operasi berbasis Text
3. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Menginstalasi software
4. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Menginstalasi Perangkat Lokal
5. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan
6. Peserta diklat telah lulus modul/materi diklat Melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan
7. Peserta diklat menguasai pengetahuan magnet dan induksi elektromagnetik
8. Peserta diklat menguasai pengetahuan pengoperasian sistem operasi sesuai manual instruction.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk bagi Peserta Diklat
Peserta diklat diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber belajar yang mendukung, karena itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh
1) Persiapkan alat dan bahan!
2) Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar, sehingga konsep dasar, serta cara-cara penginstalan jaringan WAN dapat dipahami dengan baik. Bila ada yang belum jelas tanyakan pada instruktur!
3) Lakukan pengecekan (troubleshooting) atas hasil penginstalan.

b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan
Guna menunjang keselamatan dan kelancaran tugas yang harus dilakukan, maka persiapkanlah seluruh perlengkapan yang diperlukan. Beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan adalah:
1) Pakaian kerja (wearpack).
2) PC yang sudah terinstalasi dengan sistem operasi apakah sistem operasi berbasis TEXT atau sistem operasi berbasis GUI
3) User manual sistem operasi.
4) Router yang sudah terinstalasi Internetworking Operating System (IOS).
5) Perangkat-perangkat jaringan, mulai dari kabel, konektor, NIC, HUB, dll.
6) Log sheet atau report sheet yang ditetapkan (oleh perusahaan).
7) Peralatan atau instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.

c. Hasil Pelatihan
Peserta diklat memahami dan mampu menginstal perangkat jaringan Berbasis Luas (baik hardware maupun software) dengan benar dan baik.

2. Peran Instruktur/Guru
Instruktur/guru yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan diri sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi Pemelajaran, penguasaan materi, pemilihan metode, alat bantu media Pemelajaran dan perangkat evaluasi.
Instruktur/guru harus menyiapkan rancangan strategi Pemelajaran yang mampu mewujudkan peserta diklat terlibat aktif dalam proses pencapaian/penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan. Penyusunan rancangan strategi Pemelajaran mengacu pada Kriteria Unjuk Kerja (KUK) pada setiap subkompetensi yang ada dalam GBPP.

D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menjelaskan tentang konsep dasar, topologi, protocol jaringan WAN, serta pengkabelannya.
2. Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan Berbasis Luas (WAN) sesuai dengan prosedur.
3. Peserta diklat dapat melakukan pengujian melalui sistem operasi atau aplikasi tertentu.

E. KOMPETENSI
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi
 Daftar kebutuhan dan spesifi-kasi peralatan Wide Area Network telah tersedia
 Buku manual dan petunjuk pengoperasian komponen telah tersedia
 Gambar topologi jaringan telah tersedia  Prinsip dasar jaringan berbasis luas
 Memilih peralatan/ komponen jaringan secara teliti

 Menjelaskan pengertian WAN, MAN, Internet, router, routing table, routing protocol.
 Mengidentifikasi jenis-jenis media jaringan untuk WAN
 Menguraikan jenis-jenis routing protocol
 Menjelaskan konsep dasar manageable switch dan dedicated router
 Menguraikan konsep dasar Wireless media
 Menjelaskan konsep pembagian segmen dan dynamic routing table  Merencanakan dan me-milih perangkat jaringan sesuai dengan fisik, jarak dan kondisi lokasi
2. Menginstalasi Wide Area Network  Prosedur / SOP instalasi disiapkan
 Peralatan instalasi (tools kit) disiapkan
 Perangkat yang ingin di-instalasi diuji sesuai dengan manual tiap-tiap komponen
 Wide Area Network diinstalasi menggunakan prosedur, cara/ metode dan peralatan yang sudah ditentukan  Jenis dan fungsi perangkat WAN dan perluasannya  Mengikuti prosedur instalasi perangkat WAN  Menguraikan jenis-jenis perangkat WAN
 Menjelaskan jenis-jenis koneksi WAN  Memasang perangkat Wide Area Network
3. Mengatur perangkat menggunakan software (melalui setup BIOS dan ROUTER serta aktifasi komponen melalui sistem operasi)  Perangkat Wide Area Network (misal Wireless Networking Card) diatur dengan menggu-nakan software, baik yang merupakan software bawaan, sistem operasi, ataupun melalui BIOS dan ROUTER, sesuai dengan buku manual tiap-tiap perangkat.  Instalasi perangkat jaringan pada sistem operasi berbasis GUI
 Instalasi perangkat jaringan pada sistem operasi berbasis text  Melaksanakan keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam mengatur perangkat WAN
 Menginstall router dan mengatur IP
 Menjelaskan prinsip baud rate pada pengaturan jaringan  Memasang Router
 Memasang Switch (Unmanageable dan manageable)
 Memanfaatkan jaringan secara optimal pada sistem operasi berbasis GUI dan text
4. Menyambung/ memasang perangkat (secara fisik dan logikal) dan setting perangkat menggunakan software  Perangkat Wide Area Network (misal : antena grid parabolic, omni, kabel serat optik) disambung / dipasang secara fisik maupun secara logical (misal : melalui pengaturan channel frekwensi) dan perangkat disetting menggunakan software bawaan atau melalui aplikasi terpisah, sesuai dengan buku manual tiap-tiap perangkat.  Teknik media wireless (802.11a, 802.11b, 802.11g, dan lain-lain)
 Teknik kabel serat optik  Melaksanakan Keaman-an dan Keselamatan Kerja (K3) dalam me-nyambung/ memasang perangkat WAN
 Menjelaskan spektrum frekwensi dan fungsinya pada standard waveLAN
 Menjelaskan prinsip kerja kabel serat optik ber-dasar kepada prinsip cermin dan pembiasan cahaya  Memasang perangkat waveLAN
 Memasang kabel serat optik
5. Menguji Wide Area Network  Hasil pemasangan perangkat Wide Area Network diuji dengan menggunakan soft-ware maupun alat ukut  Pengukuran kualitas sistem jaringan menggunakan software maupun alat ukur.
 Pengecekan keberhasilan pemasangan jaringan meng-gunakan software (misal : iwconfig atau software bawaan dari perangkat) maupun alat ukur (misal : microskop untuk pemasang-an kabel serat optik)
 Melaksanakan pengu-kuran WAN dengan sabar dan teliti  Menjelaskan jenis-jenis alat ukur media jaringan
 Menjelaskan cara pengu-jian WAN melalui sistem operasi atau melalui aplikasi tertentu  Menggunakan software pengukuran/ pengujian atau alat ukur
 Menguji konektifitas Wide Area Network



F. CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki, maka isilah cek list (√) seperti pada tabel di bawah ini dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sub Kompetensi Pernyataan Saya dapat Melakukan Pekerjaan ini dengan Kompeten Bila Jawaban “Ya” Kerjakan
Ya Tidak
Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi
 Menjelaskan pengertian WAN, MAN, Internet, router, routing table, routing protocol.
 Mengidentifikasi jenis-jenis media jaringan untuk WAN
 Menguraikan jenis-jenis routing protocol
 Menjelaskan konsep dasar manageable switch dan dedicated router
 Menguraikan konsep dasar Wireless media
 Menjelaskan konsep pembagian segmen dan dynamic routing table Test Formatif 1

Test Formatif 1

Test Formatif 1

Test formatif 1

Test Formatif 1

Test Formatif 1


Menginstalasi Wide Area Network  Menguraikan jenis-jenis perangkat WAN
 Menjelaskan jenis-jenis koneksi WAN Test formatif 2

Test formatif 2
Mengatur perangkat menggunakan software (melalui setup BIOS dan ROUTER serta aktifasi komponen melalui sistem operasi)  Menginstall router dan mengatur IP
 Menjelaskan prinsip baud rate pada pengaturan jaringan Test formatif 3









Menyambung / memasang perangkat (secara fisik dan logikal) dan setting perangkat menggunakan software  Menjelaskan spektrum frekwensi dan fungsinya pada standard waveLAN
 Menjelaskan prinsip kerja kabel serat optik ber-dasar kepada prinsip cermin dan pembiasan cahaya Test formatif 4
Menguji Wide Area Network  Hasil pemasangan perangkat Wide Area Network diuji dengan menggunakan soft-ware maupun alat ukut Test formatif 5

Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan di atas, maka pelajarilah modul ini.

BLAZE AWAY

BLAZE AWAY http://speedtest.co.id/ip.php?key=g3t4k5x5o5b4k5e4544454r2o4f474o5i4l55473d41436l5c5e3t4h566

BANJIR


Banjir


Video File - Audio File - Document File

Bencana banjir bisa di sebabkan oleh dua hal, bisa akibat dari ulah manusia maupun akibat dari fenomena alam yang ekstrim berupa hujan yang berkepanjangan. Penyebab paling utama dari bencana banjir adalah curah hujan yang berlebihan. Hujan mungkin terjadi secara musiman yang meliputi daerah-daerah yang luas, atau dari badai setempat yang menghasilkan curah hujan yang berintensitas tinggi. Sebagian banjir disebabkan oleh proses-proses laut dan atmosfir seperti El Nino Osilasi Selatan (baca: ENSO) atau arus udara yang berkecepatan tinggi. Lelehnya salju (untuk kasus di Negara 4 musim) adalah penyebab utama lain terhadap bencana banjir.

Disisi lain aktifitas manusia juga bisa menjadi sebagai potensi terjadinya bencana banjir seperti penebangan hutan dan pemukiman yang semakin padat. Untuk penebangan hutan secara klasik, walaupun tidak tepat betul, yang dituduh sebagai biang keladi banjir adalah petani, yang menebang hutan dibagian hulu DAS. Pemukiman dan pemadatan tanah tidak memberikan kesempatan air hujan meresap ke tanah. Sebagaian besar menjadi aliran air permukaan. Apalagi didukung oleh sungai yang semakin dangkal dan menyempit bantaran sungai yang penuh sesak dengan penghuni, serta penyumbatan air didaerah hulu. Maka datanglah banjir. Padahal, sekali kawasan banjir, berikutnya akan lebih mudah banjir lagi. Karena pori permukaan tanah tertutup Lumpur sehingga air sama sekali tidak dapat meresap.

Misalnya sebuah contoh kasus bencana banjir akibat aktifitas manusia yaitu perubahan peruntukan kawasan bandung,dari kawasan konservasi menjadi pemukiman, dari contoh kasus tersebut maka coba kita jelaskan lagi bagaimanakah manusia punya andil terhadap terjadinya banjir ?

Aktifitas manusia penyebab terjadinya banjir antara lain :
• Penggundulan hutan dan hilangnya perakaran meningkatkan larian tanah permukaan. Erosiyang terjadi kemudian bisa menyebabkan sedimentasi di kanal-kanal sungai yang menurunkan kapasitas kanal-kanal tersebut.
• Tempat hunian yang berada di dataran banjir memberi andil terhadap bencana-bencana banjir yang membahayakan manusia dan aset-aset mereka. Akan tetapi, manfaat-manfaat ekonomi dari bertempat tinggal di dataran banjir melebihi dari bahayanya untuk beberapa masyarakat. Tekanan pertumbuhan penduduk dan terbatasnya lahan juga meningkatkan tempat hunian pada daerah dataran banjir.
• Pembangunan di daerah dataran banjir dapat juga mengubah saluran-saluran air yang jika tidak direncanakan dengan baik dapat memberikan andil terhadap terjadinya banjir.
• Urbanisasi memberi andil terhadap banjir perkotaan melalui empat cara besar. Jalan-jalan dan bangunan-bangunan menutupi daratan yang menghambat penyusupan air sehingga larian air atas membentuk sungai-sungai buatan. Jaringan saluran air di daerah perkotaan bisa membawa air dan mengisi saluran-saluran alam lebih cepat dibanding dengan drainase alamiah, atau, mungkin drainase alamiah seperti itu tidak mencukupi dan airpun meluap. Atau, kanal-kanal buatan atau alami menjadi mengecil karena adanya puing-puing, atau terhambat oleh prasarana sungai, yang menghalangi drainase dan menggenangi daerah-daerah tangkapan air.
• Kegagalan mengelola atau mengatur sistim-sistim drainase, bendungan-bendungan dan perlindungan pinggir-pinggir dermaga di daerah yang rentan juga memberi andil terhadap terjadinya banjir.

Potensi kerusakan banjir tergantung pada banyak faktor yang menentukan karakteristik-karakteristik penting dari kejadian banjir, seperti besarnya banjir, kecepatan serangan, dan lamanya kejadian banjir itu. Pertimbangan-pertimbangan utamanya adalah sebagai berikut:
• Sifat curah hujan atau sumber air . Hujan musiman bisa sangat tinggi dengan rangkain badai, yang menyebabkan banjir hujan angin barat daya. Hujan yang terkait dengan tekanan siklun musiman mungkin bisa berlangsung lama dan melanda daerah yang luas. Badai-badai lokal berintensitas tinggi, yang biasanya terjadi pada musim panas, dan lelehnya salju, biasanya pada musim semi, juga menghasilkan volume-volume air yang besar. Sumber-sumber lain air bisa dari pecahnya bendungan atau pipa-pipa air yang rusak.
• Karakteristik kolam drainase . Ukuran daerah drainase penting untuk mengestimasi dalamnya air dan durasi genangan air yang berkaitan dengan tingkat kerusakan terhadap bangunan-bangunan dan vegetasi selama terjadi banjir. Estimasi-estimasi kecepatan naiknya dan lepasnya air dari sungai merupakan dasar bagi peringatan dan peraturan-peraturan penentuan zona. Daerah-daerah tangkapan kecil bisa saja memiliki lereng-lereng yang terjal, yang menyebabkan cepatnya larian tanah permukaan atau banjir bandang. Kondisi-kondisi tanah juga penting terhadap kecepatan penyusupan air seperti misalnya kelembaban tanah, lapisan vegetasi, kedalaman salju, atau bentangan lapisan permukaan yang tidak dapat ditembus air.
• Velositas aliran air . Velositas tinggi dari aliran mungkin cukup kuat untuk bisa merongrong pondasi-pondasi bangunan dan bahkan lebih berbahaya ketika air itu membawa puing-puing, seperti batu, sedimen atau es. Kekuatan-kekuatan fisik yang dahsyat adalah ancaman terhadap kehidupan dan harta benda dan mungkin merusak fasilitas-fasilitas pembuangan sampah dan penyimpanan kimia yang bisa menyebabkan polusi lingkungan yang menyebar secara luas.

Q Lo Cuek....

http://rihwanintara.blog.com/about/


Koneksi WAN
Koneksi WAN – pada saat pesan data menjelajah WAN cloud, ia akan menjelajah dari titik ke titik secara berbeda tergantung koneksi fisik WAN dan juga protocol yang dipakai. Jenis koneksi WAN normalnya tergantung pada layanan yang bisa diberikan oleh penyedia WAN, dan juga berhubungan dengan jenis interface fisik yang dipakai untuk menghubungkan router. Ada banyak sekali jenis koneksi, akan tetapi jika memungkinkan pilihlah jenis koneksi yang teknologinya bisa mendukung data rate yang lebih tinggi dan mendukung konfigurasi yang fleksibel.
Diagram dibawah ini adalah struktur koneksi WAN yang umum dipakai.
Struktur Koneksi WAN
Catatan:
DTE adalah Data Terminal Equipment yang berada pada sisi koneksi link WAN yang mengirim dan menerima data. DTE ini berada pada sisi bangunan si pelanggan dan sebagai titik tanda masuk antara jaringan WAN dan LAN. DTE ini biasanya berupa Router, akan tetapi computer dan multiplexer juga bisa bertindak sebagai DTE. Secara luas, DTE adalah semua equipment yang berada pada sisi tempat si pelanggan yang berkomunikasi dengan DCE pada sisi yang lain.
Demarc adalah titik demarkasi dimana perkabelan dari perusahaan telpon terhubung ke perkabelan di sisi rumah pelanggan. Umumnya pelanggan bertanggung jawab terhadap semua equipment disisi demark dan fihak Telkom bertanggung jawab semua equipment disisi lain dari demark.
Local loop adalah kabel ekstensi ke kantor central telephone.
Central office adalah fasilitas switching dan juga memberikan entry WAN cloud dan juga exit points untuk panggilan masuk dan keluar, dan juga bertindak sebagai switching point untuk meneruskan data ke central office lainnya. Central office juga memberikan layanan seperti switching sinyal telpon masuk menuju trunk line. CO juga berfungsi memberikan catu daya DC ke local loop untuk membentuk circuit electric.
DCE adalah peralatan data circuit terminating yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN cloud. DCE pada umumnya berupa router disisi penyedia jasa yang merelay data pesan antara customer dan WAN cloud. DCE adalah piranti yang mensuplay signal clocking ke DTE. Suatu modem atau CSU/DSU disisi pelanggan sering diklasifikasikan sebagai DCE. DCE bisa serupa DTE seperti router akan tetapi masing-2 mempunyai perannya sendiri.
PSE adalah packet switching exchange, suatu switch pada jaringan pembawa packet-switched. PSE merupakana titik perantara di WAN cloud.
WAN cloud adalah hirarkhi dari trunk, switch, dan central office yang membentuk jaringan sambungan telpon. Kenapa di presentasikan dengan Cloud karena struktur fisik bermacam-2 dan jaringan-2 dengan titik koneksi bersama bisa saling timpang tindih.
Standard koneksi WAN
Koneksi standard WAN yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
1. Untuk layanan WAN menggunakan koneksi serial, gunakanlah kabel serial V.35
2. Untuk koneksi WAN berkecepatan rendah (dibawah 64Kbps) yang biasa diasosiasikan dengan PSTN analog, gunakanlah kebel serial RS-232.
3. Untuk koneksi ISDN BRI, kabel UTP (Cat5) yang digunakan seharusnya memakai kabel dengan warna yang berbeda (putih atau kuning) dari kabel UTP yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa kabel tersebut adalah koneksi WAN. Perlu diperhatikan bahwa peralatan ISDN yang disambungkan pada piranti yang buksan ISDN bisa menyebabkan kerusakan.
4. Untuk koneksi WAN ISDN, terminal adapter (TA) haruslah dihindari; sebaiknya gunakan router ISDN native.
5. Semua perkabelan haruslah di dokumentasikan dan diberi label dengan jelas.
Ada tiga kategori koneksi WAN yang ada:
1. Dedicated Point-to-point atau leased line (serial synchronous) seperti T1, T3
2. Jaringan circuit-switched (asynchronous serial) seperti ISDN
3. Jaringan Packet-switched (synchronous serial) seperti frame relay, x.25
Dedicated connection atau leased line
Dedicated connection atau leased line adalah koneksi sambungan permanen point-to-point antara dua piranti yang mempunyai karakteristic berikut ini:
1. Dedicated point-to-point – serial synchronous
2. Koneksi permanen, seperti T1, T3
3. Ketersediannya tinggi
4. Sambungan biasanya disewa dari penyedia layanan WAN
5. Leased line lebih mahal disbanding solusi WAN lainnya
6. Menggunakan koneksi terpisah di masing-2 titik
Koneksi WAN Point to Point
Kapan seharusnya memakai jenis sambungan WAN jenis ini?
1. Jika jaringan kita mempunyai trafik yang sangat tinggi melalui jaringan WAN
2. Jika memerlukan sambungan konstan antar site
3. Hanya mempunyai beberapa interkoneksi site saja
Silahkan baca PPP Protocol untuk memahami jenis koneksi WAN ini.
Jaringan circuit-switched
Jenis koneksi jaringan circuit-switched memberikan alternative dari sambungan leased line, memungkinkan kita menggunakan sambungan bersama (share line). Koneksi WAN jenis ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in dan dial-out. Saat kita memakai koneksi WAN circuit-switched, maka:
1. Komputer pengirim dials-in ke sambungan dan terbentuklah koneksi WAN
2. Komputer penerima mengirim pemberitahuan dan mengunci sambungan
3. Komputer pengirim mentransmisikan data melalui koneksi WAN ini
4. Setelah transmisi selesai, koneksi dilepas agar user yang lain bisa memakai
Koneksi WAN Circuit Switched
Jaringan cisrcuit switched menggunakan switch virtual circuit (SVC). Suatu jalur dedicated transmisi data terbentuk sebelum komunikasi dimulai dengan cara melepas switch electric. Jalur ini akan tetap terbentuk sampai komunikasi berakhir.
Lihat artikel tentang jaringan ISDN yang menggunakan jenis koneksi WAN ini.
Jaringan Packet-switched
Jaringan packet-switched tidak memerlukan sambungan tersendiri atau sambungan cadangan sementara. Sebaliknya jenis jaringan packet-switched ini memungkinkan jalur paket data di set secara dinamis ketika data mengalir melalui jaringan. Jenis koneksi jaringan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Message dipecah kedalam paket-2 (bukan paket lebaran atu)
2. Paket-2 menjelajah secara independen melalui interjaringan (yaitu mengambil jalur yang berbeda)
3. Pada sisi penerima paket-2 di assembling ulang pada urutan yang tepat
4. Piranti pengirim dan penerima mengasumsikan suatu koneksi yang ’selalu on’ (tidak memerlukan dial-up)
Jenis koneksi jaringan WAN ini menggunakan permanent virtual circuit (PVC). Walaupun suatu PVC terlihat terhubung langsung – jalur WAN tersendiri, jalur yang diambil setiap paket melalui inter-jaringan dapat berbeda (pribahasanya: banyak jalur menuju Jakarta).
Koneksi WAN paket switched
Catatan: bahwa jaringan dedicated dan packet-switched mempunyai sambungan koneksi WAN yang selalu tersedia (On terus getu) ke dalam jaringan, sementara jaringan circuit-switched pertama harus membuat jalur koeksi WAN terbentuk terlebih dahulu antar piranti (melalui dial-up). Dial-on-demand routing (DDR) …(ini artinya apa yach …dial kalo butuh aja …gak butuh yach tak tendang …gitu kira-2 artinya ..) dapat mensimulasikan koneksi WAN yang selalu ‘On terus’ tanpa susah payah. Dengan DDR router secara automatis membuka koneksi WAN baru jika data perlu di kirim, dan kemudian menutup sendiri saat sambungan jadi idle. Teknologi WAN terbaru memperbaiki proses koneksi WAN menjadi lebih pendek.
Perangkat Jaringan WAN
Infrastruktur WAN (Wide Area Network)
Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
• Router
• ATM Switch
• Modem and CSU/DSU
• Communication Server
• Multiplexer
• X.25/Frame Relay Switches
Jaringan WAN
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography – lintas negara dan benua. Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
Komunikasi Jaringan WAN
Teknologi Jaringan WAN bergantung pada fihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia layanan Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital / komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN.
Diagram jaringan WAN dan piranti pendukungnya
1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
3. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Disini tidak lagi dibahas mengenai teknologi jaringan WAN dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:
1. Koneksi Dedicated
2. Jaringan Circuit-switched
3. Jaringan Packet-switched
Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.
Layanan Jaringan WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi WAN yaitu sebagai berikut:
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public Data Network (PDN)
• Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
• X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
• X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
• Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
• Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
• Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
• Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
• Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
• Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
• Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
• Sinyal analog digunakan melalui local loops
• Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
• Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:
• Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
• Menggunakan sinyal digital
• Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
• T1 (24 channels)
• E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:
Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.
• Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
• Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam router.
• CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
• DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
• V.35
• RS-232 (EIA/TIA)
• X.21
• RS-449
• RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
• DB60
• DB25
• DB15
• DB9
Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
• V.90
• V.42
• V.35
• V.34
• V.32, V.32bits, V.32turbo
• V.22
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
• RJ-11 (2 kabel)
• RJ-45 (4 kabel)
• RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:
• Error checking dan koreksi
• Pembentukan link
• Komposisi frame-field
• Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:
• Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
• LAPB untuk jaringan2 X.25
• LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
• PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
• Cisco/IETF untuk jaringan frame relay

JARINGAN WAN

JARINGAN WAN

Media Model Peralatan Wireles

1. Pager dan Telephon Seluler ( HP )
Menyediakan sambungan untuk aplikasi bergerak dan mudah dibawa untuk perorangan maupun bisnis.
2. GPS ( Global Positiong System )
Memberikan kemudahan pengguna seperti pengemudi mobil, truck, pilot pesawat terbang, kapten kapal laut untuk memastikan letak posisi mereka di permukaan bumi.
3. Two-way Radio]
Termasuk di dalamnya Walkie – Talkie atau layanan radio amatir ( HT ).
4. Satelite Television
Memberikan kemampuan bagi penonton dihampir seluruh lokasi untuk memilih ratusan lebih saluran komunikasi yang berbeda.
5. Wireles LAN
Memberikan fleksibilitas dan reabilitas untuk para pengguna komputer baik bisnis maupun non bisnis.
6. Wireles
Suatu komunikasi antar 2 titik atau lebih dimana gelombang elektromagnetik ( Tidak melewati kabel ) membawa signal sebagian / seluruh bagian dari jalur komunikasi.
7. Wireles LAN
Sebuah LAN dimana transmisi data ( pengiriman maupun penerimaan data ) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagain besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media kabel atau kawat.

Aplikasi dan pemasaran jaringan wireles

1. Perusahaan dan Eceran
Biasanya membutuhkan informasi tentang pemesanan, harga, penjualan dan media penyimpanan inventary dengan sistem jaringan nirkabel pekerja dapat melakukan pekerjaan tadi langsung dari lapangan.
2. Gudang
Staf – staf yang bekerja di gudang biasanya harus mengatur penerimaan, pengeluaran, inventary, pengambilan barang dengan sistem jaringan nirkabel perusahaan dapat menghemat banyak kertas, mengurangi error dan mengurangi jumlah waktu yang dipakai untuk pencatatan dengan beberapa handheld PC atau antar muka barcode scanner melalui jaringan nirkabel ke sistem inventori gudang.
3. Lembaga Kesehatan
Rumah sakit dan klinik praktek harus menjaga keakuratan data-data dari pasien dan menjadikannya seefektif mungkin dalam perawatan. Dengan nirkabel dapat memudahkan sistem pekerjaan ini. Dokter dan perawat yang selalu bergerak dari kamar ke kamar pasien dengan mudah dapat diatasi dengan hanya membawa handheld PC atau data collector yang akan mendata semua data dan kemajuan pasien yang langsung masuk ke dalam database.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam jaringan wireles
1. interferensi / gangguan dari sinyal radio
1. interferensi inward
mengalami interferensi dari sistem transfernya dari produk lain yang menggunakan frekuensi radio yang sama pada area lokal
2. interferensi outward
inteferensi outward ini muncul ketika nirkabel mengacau sistem jaringan basis lain seperti sistem navigasi pesawat terbang, gangguan ini menyebabkan kehilangan beberapa sisten fungsionalitas.
Teknik untuk mengurangi interferensi salah satunya adalah mengetahui koordinat operasi / frekuensi diaman jaringan wireles beroperasi.
2. manajemen tenaga
penambahan wireles NIC pada laptop dapat secara siginifikan mengurangi kerja pada laptop itu sendiri.
3. Inter operabilitas dari sistem
Penerimaan pasif dalam jaringan nirkabel lebih mudah daripada jaringan kabel.
4. keamanan jaringan
keamanan jaringan mengacu kepada perlindungan informasi dari kehilangan, rusak ataupun dari penyalahgunaan data.
5. masalah koneksi
pengguna yang biasanya aplikasi – aplikasi yang berjalan dengan sangat baik pada aplikasi jaringan kabel kemungkinan tidak dapat beroperasi dengan baik dalam jaringan wireles.
6. masalah instalasi
efek pantulan seperti tembok, pintu, atap, jankauan gelombang radio lainnya. Hal ini harus diperhatikan saat instalasi karena dapat mengganggu kualitas sistem jaringan.
7. resiko kesehatan
titik masalah lebih ke arah tingkat tenaga yang digunakan pada gelombang radio.

Model jaringan wireles

1. sebuah “ad-hoc” atau peer to peer wireles network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komputernya diperlengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel. ( WNIC  Wireles Network Interface Card )


2. sebuah jaringan wireles juga dapat menggunakan sebuah acces point atai base station. Pada tipe jaringan ini access point bekerja sebagai layakya hub yang menyediakan jaringa untuk komputer wireles, juga dapat menyambungkan ( sebagai bridge ) dari jaringan local wireles ke jaringan kabel. ( Wireles LAN to WiredLAN ). Dan mengijinkan untuk dapat mengakses sumber data dari jaringan seperti file server atau sambungan internet yang telah ada.

1. Dedicated Hardware Access Point ( HAP )
Dapat juga disebut sebagai Access Point berbentuk hardware seperti : Wave LAN dari Lucen, Air Port Base Station dari American.
2. Access Point dalam bentuk perangkat lunak ( Software Access Point )
Bekerja pada komputer menggunakan W-NIC seperti yang digunakan pada ad-hoc atau jaringan wireles peert to peer dimana komputer pada jaringan wireles tersambung dengan menggunakan access point software dengan bantuan software jaringan yang sesuai user pada W-LAN dapat berbagi data dan printer yang berlokasi pada jaringan kabel contohnya TCP/IP
Alat – alat yang digunakan user pada jaringan nirkabel
1. dekstop workstation
2. laptop komputer
3. palmtopl komputer
4. handheld komputer
5. pen-based komputer
6. PDA ( Personal Digital Asistent )
7. handheld scanner dan data collector
8. Handheld printer

Network software

Sebuah jaringan nirkabel memiliki software yang terletak dalam beberapa bagian didalam jaringan, sebuah sistem operasi jaringan atau NOS seperti Microsoft NT server dapat dipasang di PC yang memiliki kualitas High End dimana NOS dapat menyediakan layanan dan aplikasi lainnya.
Software klien biasanya diletakkan pada user berfungsi sebagai guide untuk user baik pada saat melakukan navigasi local maupun melewati jaringan. Dalam beberapa kasus ditempatkan gateway sebagai midle wale diantara komputer user dengan aplkasi software yang berada di server.
Gateway biasanya berupa proxy untuk mengendalikan banyak user. Kegunaan dari gateway adalah :
1. perbaikan
dengan adanya gateway untuk transport dan aplikasi user dapat berkomunikasi dengan menggunakan protokol yang lebih kecil dibanding dengan TCP/IP
2. dapat diandalkan
dengan adanya gateway maka segala kegiatan user dapat dilihat dan dikendalikan oleh server
3. hemat energy pada battery
dengan adanya gateway ini pada saat user sedang mengakses software jaringan tidak perlu secara periodik mengirim informasi sebab sudah dilakukan oleh gateway itu sendiri.

Komponen-komponen dari jaringan wireles

Jaringan nirkabel memeberikan fungsi yang hampir sama dengan jaringan kabel seperti ethernet dan token ring secara umum memberikan beberapa fungsi untuk memungkinkan perpindahan informasi dari sumber ke tujuan seperti :
1. sebuah perantara / media yang memberikan bit pipe ( jalan untuk data berpindah ) untuk transmisi data
2. media access secara teknis yang memberikan fasilitas untuk dapat besama – sama menggunakan media umum.
3. mekanisme sinkronitasi dan control kesalahan ( error control ) untuk menajaga kestabilan transfer data secara urut.
4. mekanisme ritun yang mengatur data dari sumber ke tempat yang dituju
5. software dan hardware interface seperti ………. Berbasis komputer atau barcode scanner untuk aplikasi software.

Peralatan Wireles LAN

1. Access Point
Sebuah access point adalah peralatan half duplex dengan komponen setara switch pada ethernet.
Mode access point
Access Point dapat berkomunikasi dengan wireles klient dengan jaringan kabel, dan dengan access point lainnya ada 3 mode dimana access point dapat dikonfigurasi.
• root mode
mode ini digunakan ketika access point tersambung dengan jaringan kabel backbone melalui antar muka kabelnya biasanya menggunakan ethernet. Ketika access point tersambung dengan segmen kabel melalui ethernet port maka access point akan secara normal terkonfigurasi sebagai mode root. Ketika dalam mode root access point yang tersambung pada sistem distribusi dengan kabel yang sama dapat berhubungan dengan sesamanya melalui segmen kabel.
• birdge mode
dalam mode ini access point berlaku sama seperti bridge pada jaringan kabel. Access point akan menjadi wireles bridge ketika dikonfigurasikan sebagai bridge.
• repeater mode
dalam mode ini access point memiliki kemampuan untuk menyediakan sambungan wireles up stream ke dalam jaringan kabel yang lebih baik dari pada sambungan kabel yang biasa.
Access point dalam mode repeater tersambung ke klient sebagai access point dalam repeater mode adalah tidak disarankan kecuali benar – benar diperlukan karena S di sekitar masing – masing access point harus saling melingkupi dengan batas minimal 50 %.
2. Wireles Bridge
Sebuah wireles bridge menyediakan sambungan antara dua segmen jaringan kabel dan digunakan dalam konfigurasi point to point atau konfigurasi point to multipoint.
Sebuah wireles bridge adalah alat dengan kemampuan half duplex yang dapat menyediakan sambungan untuk wireles pada layar 2 dalam OSI model saja.